Rabu, 26 Januari 2011

Ujian Kegitan Magang Di PT. Kepenuhan Mulia

alhamdulillah akhirnya bisa juga ujian kegiatan tepat target..
insyALLAH hrijum"at ini...
semoga bisa dan lancar...
amiin...

Kamis, 20 Januari 2011

SULUK DI KOTATENGAHKEPENUHAN

Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) dijuluki Negeri Seribu Suluk di Bumi Lancang Kuning, Riau. Di daerah ini banyak ditemukan tempat-tempat pengajian atau suluk untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta
SALAH SATU TEMPAT MADRASAH SULUK YANG ADA DI ROKAN HULU ADALAH DI KOTA TENGAH KECAMATAN KEPENUHAN.

Kata suluk, bagi orang Riau atau Sumatera Utara dan Sumatera Barat bukan hal yang asing lagi. Bila ada warga yang menyebut akan bersuluk, itu artinya dia akan meninggal urusan duniawi sementara waktu, dan hanya akan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Untuk bersuluk, warga di Riau tinggal memilih di mana tempat yang akan dia tuju. Namun pusatnya untuk wilayah Riau berada di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul). Di sana ada 120 pondok untuk bersuluk atau tarekat. Masing-masing sarana suluk dapat menampung ratusan jemaah. Minimal satu lokasi suluk dapat dihuni 70 jemaah yang terdiri dari kaum hawa dan adam.

Banyaknya tempat-tempat persulukan itulah, makanya Kabupaten Rokan Hulu dijuluki
‘Negeri Seribu Suluk’.

Apa lagi di bulan suci Ramadan ini, aktivitas suluk semakin meningkat. Pondok-pondok suluk akan dijubeli jamaah untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Bila bersuluk itu artinya kita berada di sebuah pondok pesantren yang diasuh para 'tuan syeh' atau bila di Pulau Jawa dikenal dengan istilah kiai. Dalam ajaran suluk ini mengacu pada aliran Tarekat Naqsyabandiah.

Mereka mendekatkan diri dengan cara berzikir saban hari dan meninggal sementara urusan duniawi,” ujar tokoh
budayawan Riau, Al Azhar yang berasal dari Rohul itu dalam perbincangan dengan detikRamadan.

Dalam aliran suluk Naqsyabandiah ini, masing-masing tempat jemaah pria dan wanita dipandu seorang mursyid (ustad). Dari sejumlah lokasi itu, nantinya akan dipandu salah seorang tuan syeh. Aliran suluk ini, jamaah harus memisahkan diri dengan sanak keluarganya, karena jamaah nantinya akan berada di persulukan yang telah disediakan tempat pemondokan. Dalam satu pondok tentunya dipisah antara pria dan wanita.

Masing-masing jamaah nantinya akan diberi kelambu. Kelambu putih. Bila keluar dari kelambu, maka jamaah berkumpul di suatu aula untuk berzikir bersama dipandu mursyid.

“Selama dalam suluk, jamaah Naqsyabandiah ini hanya berurusan dengan Allah. Mereka semata-mata menyerahkan dirinya kepada Allah,” kata Al Azhar yang juga dosen budaya di Universitas Islam Riau (UIR) itu.

Ada hal unik yang diyakini para jamaah Naqsyabandiah ini. Selama mereka mengikuti suluk, maka jemaah tidak memakan makanan yang berdarah. Makan yang berdarah itu dianggap yang harus melalui proses pembunuhan terlebih dahulu. Itu sebabnya, selama mereka suluk, mereka hanya makan lauknya dari sayur-sayuran.

“Ada sebuah keyakinan, kalau memakan yang berdarah sekalipun itu halal hal itu dianggap akan menghalangi mereka untuk bisa lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT selama proses suluk berjalan. Keyakinan ini sampai sekarang masih berlaku bagi jamaah suluk itu,” kata Al Azhar yang sudah berkepala lima itu.

Selama pemondokan ini, keseharian jamaah melaksanakan salat fardu dengan berjamaah. Selepas itu, bersama mursyid mereka menggali ilmu-ilmu Islam dalam berserah diri kepada Allah. Hari-hari mereka hanya salat, zikir dan mengaji.

“Itu sebabnya, mereka tidak pernah putus air wudhunya. Kalau batal, mereka segera berwudhu, karena mereka yakin, hanya dengan bersuci kita bisa lebih dekat dengan Allah,” tutur Al Azhar.
SUMBER : di olah dari Chaidir Anwar Tanjung - detikNews

BRAND ILHAMTONANG


AKHIRNYA di tahun ini brand ilham tonang tercipta juga....
semoga dengan adanya brand ini menjadikan kita lebih siap menghadapi tantangan di masa depan...
semangat pagi...
pasti bisa...
diawali dg niat yg baik dan basmallah...
dengan ini saya resmikan brand ilhamtonang menjadi logo yang dapat dimanfaatkan suatu saat kelak...
tet..tet...tet..booms...boms......
amiin...
'kotatengahkepenuhan"

Selasa, 18 Januari 2011

ilhamtonang belajar populeritas


berjabat tangan dengan orang yang udah populer terasa kita akan menjadi orang populer...
amiin...
populeritas sangat di butuhkan dalam menghadapi dunia nyata...
so mari belajar menjadi orang populer dari teman teman yang sudah populer...
( foto bersama personil "DEBU" dlm acara Road to Campus Januari 2011)

mahasiswa kepenuhan (KMKY + METRO)


Di masjid istiqlal ba'da shalat isya ,jakarta ( Oktober 2010)
pasca erupsi merapi jogja KMKY ngungsi ke jakarta sekalian silaturahmi dg rekan rekan mahasiswa kepenuhan yg di jakarta...
dri kiri : Pemi, Ilham Tonang, Wanol, Yuris, Alpi, rifki, alfi, dan yang berdiri Arsyi...

Minggu, 16 Januari 2011

in memoriam KMKY (Keluarga Mahasiswa Kepenuhan Yogyakarta) 2009


untuk mempererat ikatan silaturahmi antar mahasiswa kepenuhan yogyakarta mengadakan makan bersama...
uenak tenan...
lomak padek...
dr kiri : wanol, alfi, timri, arsi, arman, junaidi, Ilham tonang...

Jumat, 14 Januari 2011

januari 2011

alhamdulillah ditahun baru ini aq masih bisa merasakan dan mensyukuri kehidupan ini....
program dan target di bulan january 2011 adalah laporan kegiatan magang harus rampung dan bisa mengikuti ujian magang.
hamba bermohon padamu ya ALLAH berilah kemudahan bagi hamba dalam mencapai cita cita ini...
amiin...