Kamis, 08 Mei 2014

Kita Harus Memiliki Cita-Cita



Mengapa kita harus belajar? Mengapa kita harus rajin membaca? Mengapa kita harus disiplin dan tepat waktu? Mengapa perlu belajar bahasa asing (misalnya bahasa Inggris)?
Jawabannya: karena kita punya cita-cita.
Coba pikirkan apa cita-citamu. Kalau masih bingung apa cita-citamu, Kakak beri contoh cita-cita sahabat Kakak ya. Namanya Indri dan ketika SD ia bercita-cita menjadi dokter hewan. Ia suka sekali binatang. Suatu hari ia menonton TV yang menyiarkan bagaimana dokter hewan menyelamatkan seekor macan Sumatra di kebun binatang, dan Indri pun terinspirasi: “€œAku ingin menjadi dokter hewan seperti itu,” ujarnya.
Seperti Indri, seringkali cita-cita kita dipengaruhi oleh sekitar kita: apa yang kita saksikan di TV, orang-orang hebat di sekitar kita, atau tokoh yang kita baca di koran. Ada yang bercita-cita menjadi guru seperti ayahnya, ada juga yang ingin menjadi atlet yang mengangkat piala kemenangan dan mengibarkan merah putih, seperti yang kita lihat di TV.
Kalau masih bingung mau jadi apa ketika kamu besar nanti, coba juga kunjungi museum, baca buku atau komik tentang tokoh ilmuwan dan penjelajah dunia, pilih film atau siaran TV yang menceritakan perjuangan orang mencapai cita-cita; biasanya itu akan membantu menemukan cita-citamu. Guru di sekolah pun mungkin bisa membantu mencari inspirasi itu.
Tetapi tunggu dulu, apakah cita-cita perlu dipikirkan sekarang, sejak SD atau SMP?
Sejak kecil Indri rajin belajar dan membaca berbagai buku dan majalah, terutama tentang kehidupan binatang. Ia diajarkan ibunya bahwa untuk mencapai cita-citanya, syarat pertamanya adalah harus membaca yang banyak. Membaca itu harus dilatih. Jika tidak dibiasakan membaca berbagai buku sejak kecil, ketika dewasa kita akan kesulitan untuk membiasakan diri membaca. Dan kalau malas membaca, pasti Indri sulit untuk lulus kuliah dan bisa-bisa cita-citanya menjadi dokter hewan pun gagal diraih.
Menjadi dokter hewan pasti susah, pikir Indri. Aku tidak hanya harus pintar, tetapi harus berani. Bayangkan kalau aku takut macan, bagaimana bisa aku membantu macan yang sakit jika aku tidak berani dekat-dekat macan? Indri pun mencari cara bagaimana agar ia terlatih untuk menjadi pemberani.
Sejak ia bercita-cita menjadi dokter hewan, Indri juga terdorong untuk belajar bahasa Inggris. Apa hubungannya? Ia suka mencari informasi di internet, cerita tentang dokter hewan dan binatang-binatang di Afrika, atau bahkan di Kutub Utara. Cerita yang didapatnya banyak ditulis dalam bahasa Inggris, bukan bahasa Indonesia. Maka Indri pun mulai belajar bahasa Inggris.
Nah, sampai sini terbayang kan bagaimana pentingnya cita-cita? Cita-cita Indri membuatnya menjadi lebih semangat belajar. Iapun tidak pernah bingung bagaimana memanfaatkan waktu liburannya. Ia pergi ke kebun binatang, menawarkan diri untuk bekerja sukarela membantu petugas di sana merawat binatang, belajar bahasa Inggris, dan iapun sering pergi ke perpustakaan dan museum. Cita-cita sangat membantu kita mengisi hari-hari dengan kegiatan yang berguna.
Lalu, bagaimana kalau cita-cita kita berubah?
Tidak apa-apa. Indri sekarang sudah berusia empat puluh tahun, mungkin seusia orangtuamu. Profesinya bukan dokter hewan. Ia adalah seorang arsitek. Apakah ia gagal mencapai cita-citanya? Tidak. Semangatnya untuk mencapai cita-cita tidak pernah padam walaupun ia tidak jadi kuliah di fakultas kedokteran hewan. Karena sejak kecil selalu antusias belajar, Indri menjadi arsitek yang sukses. Saat ini Indri merancang kebun binatang, seperti yang diimpikannya ketika kecil.
Jadi, jangan takut dan jangan ragu untuk mempunyai cita-cita. Sebaliknya, kita harus punya cita-cita. Dengan cita-cita, kita jadi lebih mengerti mengapa kita harus rajin membaca buku dan berita, mengapa kita harus disiplin, bahkan harus menjaga kesehatan. Cita-cita akan membantu kita lebih semangat belajar, lebih berani, dan tidak mudah menyerah.
Suatu hari ayah saya mengatakan: “œSimpan cita-citamu dalam hati, jangan pernah dilupakan. Mungkin ia tidak akan tercapai dengan cepat dan mudah, tetapi kamu harus yakin suatu saat kamu akan berhasil.”
Kakak yakin, suatu saat kamu pasti akan berhasil mencapai cita-citamu!

*Nisa Faridz adalah mahasiswa doktoral dalam bidang administrasi dan kebijakan pendidikan di State University of New York, Albany, Amerika Serikat. Awalnya ia adalah seorang guru SD, lalu beralih menjadi pengajar untuk calon guru dan fasilitator untuk pengembangan sekolah dan profesi keguruan.
**Tulisan ini dimuat di anakbertanya.com, 17-01-2014

Sumber : http://indonesia2045.com/

Selasa, 06 Mei 2014

Profil Prabowo Subianto



Profil Prabowo Subianto
Pensiun dari dinas militer, Prabowo Subianto beralih menjadi pengusaha. Ia mengabdi pada dua dunia. Nama mantan Pangkostrad dan Danjen Kopassus ini kembali mencuat, menyusul keikutsertaannya dalam konvensi calon presiden Partai Golkar. Kemudian dalam Musyawarah Nasional (Munas) VI Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) dan Kongres V Petani 5 Desember 2004 di Jakarta, dia terpilih menjadi Ketua Umum HKTI periode 2004-2009 menggantikan Siswono Yudo Husodo dengan memperoleh 309 suara, mengalahkan Sekjen HKTI Agusdin Pulungan, yang hanya meraih 15 suara dan satu abstein dari total 325 suara.
Putera begawan ekonomi Sumitro Djojohadikusumo ini telah kembali ke ladang pengabdian negerinya. Tak berlebihan untuk mengatakannya demikian. Maklum, kendati sudah hampir tiga tahun pulang ke tanah air – setelah sempat menetap di Amman, Yordania – Prabowo praktis tak pernah muncul di depan publik. Apalagi, ikut nimbrung dalam hiruk-pikuk perpolitikan yang sarat dengan adu-kepentingan segelintir elite.
Mantan menantu Soeharto ini lebih memilih diam, sembari menekuni kesibukan baru sebagai pengusaha. ”Kalau bukan karena dorongan teman-teman dan panggilan nurani untuk ikut memulihkan negara dari kondisi keterpurukan, ingin rasanya saya tetap mengabdi di jalur bisnis. Saya ingin jadi petani,” ucap Prabowo.
Diakui, keikutsertaannya dalam konvensi Partai Golkar bukan dilatarbelakangi oleh hasrat, apalagi ambisi untuk berkuasa. Seperti sering diucapkan, bahkan sejak masih aktif dalam dinas militer, dirinya telah bersumpah hendak mengisi hidupnya untuk mengabdi kepada bangsa dan rakyat Indonesia.
Prabowo sangat mafhum, menjadi capres – apalagi kemudian terpilih sebagai presiden – bukan pilihan enak. Karena, siapa pun nanti yang dipilih rakyat untuk memimpin republik niscaya bakal menghadapi tugas yang maha berat. ”Karenanya, Pemilu 2004 merupakan momentum yang sangat strategis untuk memilih pemimpin bangsa yang tidak saja bertaqwa, tapi juga bermoral, punya leadership kuat dan visi yang jelas untuk memperbaiki bangsa,” tambahnya.
Bagi sebagian orang, rasanya aneh menyaksikan sosok Prabowo Subianto tanpa seragam militer. Tampil rapi dengan setelan PDH warna kelabu, lelaki 52 tahun itu memang terlihat lebih rileks jika dibandingkan semasa masih dinas aktif dulu. Senyumnya mengembang dan tak sungkan berbaur dengan masyarakat – utamanya kader-kader Partai Golkar – yang antusias menyambut kedatangannya di beberapa kota.
Dalam setiap orasi selama mengikuti tahapan konvensi calon presiden Partai Golkar, Prabowo bahkan amat fasih bertutur tentang kesulitan yang mengimpit para petani dan nelayan, serta beraneka problem riil di masyarakat yang kian mengenaskan. ”Situasi ini harus cepat diakhiri. Kita harus bangkit dari kondisi keterpurukan dan membangun kembali Indonesia yang sejahtera,” ujarnya di atas podium.
Nama : Prabowo Subianto
Lahir : Jakarta, 17 Oktober 1951
Agama : Islam
Pendidikan:
SMA: American School In London, U.K. (1969)
Akabri Darat Magelang (1970-1974)
Sekolah Staf Dan Komando TNI-AD
Kursus/Pelatihan:
Kursus Dasar Kecabangan Infanteri (1974)
Kursus Para Komando (1975)
Jump Master (1977)
Kursus Perwira Penyelidik (1977)
Free Fall (1981)
Counter Terorist Course Gsg-9 Germany (1981)
Special Forces Officer Course, Ft. Benning U.S.A. (1981)
Jabatan:
Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (1996-1998)
Panglima Komando Cadangan Strategi TNI Angkatan Darat (1998)
Komandan Sekolah Staf Dan Komando ABRI (1998)
Jabatan Sekarang:
Ketua Umum HKTI periode 2010-2015
Ketua Umum HKTI periode 2008-2013
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) periode 2007-2011
Komisaris Perusahaan Migas Karazanbasmunai di Kazakhstan
Komisaris Utama PT Tidar Kerinci Agung (Perusahaan Produksi Minyak Kelapa Sawit), Jakarta, Indonesia
Presiden Dan Ceo PT Nusantara Energy (Migas, Pertambangan, Pertanian, Kehutanan Dan Pulp) Jakarta, Indonesia
Presiden Dan Ceo PT Jaladri Nusantara (Perusahaan Perikanan) Jakarta, Indonesia
Publikasi Online
Website Pribadi : http://prabowosubianto.info
Twitter Pribadi : @prabowo08
Halaman Facebook : Facebook Prabowo Subianto
- See more at: http://partaigerindra.or.id/profil-prabowo-subianto-ketua-dewan-pembina-partai-gerindra#sthash.IqSd3fkZ.dpuf

Sumber : http://partaigerindra.or.id/profil-prabowo-subianto-ketua-dewan-pembina-partai-gerindra

Senin, 05 Mei 2014

45 Caleg yang Diperkirakan Duduk di DPRD Rokan Hulu Periode 2014-2019


Berdasarkan Form Model DB-1 DPRD kabupaten/kota hasil Rapat Pleno KPU Rokan Hulu (Rohul),Partai Demokrat diperkirakan mendapat jatah 8 kursi empuk di Gedung DPRD Rohul. Sedangkan Partai Golkar mendapatkan 7 kursi.

Riauterkini-PASIRPANGARAIAN- Berdasarkan Form Model DB-1 DPRD kabupaten/kota hasil Rapat Pleno KPU Rokan Hulu (Rohul) yang baru berakhir Senin (21/4/14) malam, Partai Demokrat diperkirakan mendapat jatah 8 kursi empuk di Gedung DPRD Rohul. Sedangkan Partai Golkar mendapatkan 7 kursi.

Berdasarkan perolehan suara di empat daerah pemilihan (Dapil), Partai Demokrat dan Golkar ungguli masing-masing 2 Dapil.

Untuk Dapil I, Partai Demokrat meraih 15.978 disusul Golkar meraih 8.347 suara dan PDI-P meraih 7.903 suara.

Perolehan suara di Dapil II Golkar masih "berkuku" yakni meraih 13.757 suara disusul Partai Demokrat 9.851 suara dan PDI-P meraih 9.521 suara.

Dapil III masih dikuasai partai berlambang pohon beringin dengan meraih 12.789 suara, disusul PDI-P meraih 9.088 suara dan Partai Gerindra meraih 8.567 suara. Sedangkan Partai Demokrat di posisi 4 yakni meraih 8.567 suara.

Kemudian, untuk Dapil IV perolehan suara terpaut tipis antara Partai Demokrat dan Golkar. Jika demokrat meraih 10.847 suara, Partai Golkar meraih 10.696 suara. Sedangkan PDI-P meraih 8.590 suara.

Berikut 45 Caleg yang Diperkirakan Mendapatkan Kursi di DPRD Rohul:

Dapil I dengan kuota 11 kursi:

1. Alpasirin (NasDem) 1.423 suara.

2. Thamrin (PKB) 2.783 suara.

3. Baihaqi Adhdhuha (PKS) 1.442

4. Hj Sumiartini (PDI-P) 1.703

5. Kasma Wati (Golkar) 1.906

6. Novliwanda Ade Putra (Gerindra) 2.397 suara

7. Nasrul Hadi (Demokrat) 3.341 suara

8. Ermi Yanti (Demokrat) 2.903 suara

9. Erizal (PAN) 1.835 suara

10. Amron Rosadi (PPP) 1.924 suara

11. Winarto (Hanura) 1.296 suara

Dapil II dengan kuota 12 kursi:

1. Gurka Pandiangan (NasDem) 2.843 suara

2. Syahbana Lubis (PKS) 1.121 suara

3. H. Porkot (PDI-P) 1.454 suara

4. Enggan Siregar (PDI-P) 1.416 suara

5. Sari Antoni (Golkar) 4.407 suara

6. Yulikah (Golkar) 2.968 suara

7. Hermanuddin (Gerindra) 2.114 suara

8. Kelmi Amri (Demokrat) 3.039 suara

9. Wahyuni (Demokrat) 2.003 suara

10. M Sahril Topan (PAN) 1.695 suara

11. H. Arif Reza Syah (PPP) 1.722 suara

12. Bahron Lubis (Hanura) 1.537 suara

Dapil III dengan kuota 11 kursi:

1. Edi Sutrisno (NasDem) 1.607 suara

2. Zulfahmi (PDI-P) 1.856 suara

3. Yetni Jhon Hendri (PDI-P) 2.178 suara

4. Abdul Masykur (Golkar) 3.335 suara

5. Rusdi (Golkar) 2.501 suara

6. Abdul Muas (Gerindra) 3.667 suara

7. H. Amran (Gerindra) 2.320 suara

8. H. Mufti Ali (Demokrat) 1.516 suara

9. Yon Maryono (Demokrat) 2.306 suara

10. Siondri (PAN) 1.165 suara

11. Mukhsin (PPP) 1.281 suara

Dapil IV dengan kuota 11 kursi:

1. Teddy Mirza Dal (NasDem) 1.432

2. Adam Syafaat (PKS) 1.322

3. Hardi Chandra (PDI-P) 3.350

4. H. Zulkarnain (Golkar) 1.850

5. Nono Patria Pratama (Golkar) 2.891

6. Mazril (Gerindra) 1.577

7. Mohd Aidi (Demokrat) 1.888

8. Nurhasni (Demokrat) 2.071

9. H. Abu Bakar (PAN) 1.552

10. H. M. Hilip (PPP) 2.336

11. Arisman (Hanura) 1.169

Data dirangkum berdasarkan Form Model DB-1 DPRD kabupaten/kota hasil Rapat Pleno Rekapitulasi KPU Rohul.***(zal)

Sumber :  http://www.riauterkini.com/politik.php?arr=74045

Kunjungan ke Gontor Putri 1

silaturahmi dengan adik adik tersayang yang sedang menuntut ilmu di pondok pesantren Modren Gontor putri 1

Aktifitas Kerja Lapang di PT PISP Januari 2014

Kegiatan Survei Lapangan dalam Pengumpulan data