selamat
Hari Jadi 12-12-13""M4DR1T"" “Ya Tuhanku, anugerahkanlah aku ilham
untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku
dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku mengerjakan kebajikan yang
Engkau ridai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan
hamba-hamba-Mu yang saleh. (Q.S. an-Naml [27]: 19)
Selamat datang di halaman kehidupan Muhammad Ilham Tonang Al-Mantiq. Ini adalah catatan perjalanan hidup Muhammad Ilham.
Rabu, 11 Desember 2013
istiqomah dalam segala hal
Istiqamah dalam ibadah:
Sikap istiqamah adalah pertemuan antara sabar dan syukur, antara futtuwah (kstaria, gentlemen) dan gairah. Rasulullah SAW senang dengan seorang hamba yang istiqamah dalam hal kebaikan daripada ia melakukan perbuatan amal yang begitu banyak tetapi hanya sekali saja. Setelah itu, ia tinggalkan amalannya setelah ia mendapatkan apa yang diinginkannya.
Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda : “Amalan yang lebih dicintai Allah adalah amalan yang terus-menerus dilakukan walaupun sedikit.” (HR Bukhari dan Muslim, dengan lafazh Muslim)
Pentingnya sikap istiqamah/konsisten dalam bekerja:
Istiqamah adalah sikap konsisten dan terus menerus dalam menjalani usaha demi tercapainya suatu tujuan. Dengan memiliki sikap istiqamah seseorang tidak akan kehilangan arah tujuan, tidak mudah terpengaruh, dan tidak mudah patah semangat. Dengan istiqamah, cita-cita akan mudah tercapai, sebab orang yang memiliki sikap istiqamah tidak akan berhenti berusaha atau berputus asa. Sedikit demi sedikit asalkan terus dilakukan, setapak demi setapak asalkan tetap melangkah dan berjalan. Syair arab menyebutkan:
"Sekira engkau beristiqamah, maka Allah akan mentakdirkan bagimu keberhasilan di masa mendatang."
"Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya." (QS. Al A'raf: 34)
"Maka barang siapa yang bertakwa dan mengadakan perbaikan, tidaklah ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati."(QS.Al-A'raf:35)
sumber : dosenku yang inspiratif Tubagus Nur Ahmad Maulana
Sikap istiqamah adalah pertemuan antara sabar dan syukur, antara futtuwah (kstaria, gentlemen) dan gairah. Rasulullah SAW senang dengan seorang hamba yang istiqamah dalam hal kebaikan daripada ia melakukan perbuatan amal yang begitu banyak tetapi hanya sekali saja. Setelah itu, ia tinggalkan amalannya setelah ia mendapatkan apa yang diinginkannya.
Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda : “Amalan yang lebih dicintai Allah adalah amalan yang terus-menerus dilakukan walaupun sedikit.” (HR Bukhari dan Muslim, dengan lafazh Muslim)
Pentingnya sikap istiqamah/konsisten dalam bekerja:
Istiqamah adalah sikap konsisten dan terus menerus dalam menjalani usaha demi tercapainya suatu tujuan. Dengan memiliki sikap istiqamah seseorang tidak akan kehilangan arah tujuan, tidak mudah terpengaruh, dan tidak mudah patah semangat. Dengan istiqamah, cita-cita akan mudah tercapai, sebab orang yang memiliki sikap istiqamah tidak akan berhenti berusaha atau berputus asa. Sedikit demi sedikit asalkan terus dilakukan, setapak demi setapak asalkan tetap melangkah dan berjalan. Syair arab menyebutkan:
"Sekira engkau beristiqamah, maka Allah akan mentakdirkan bagimu keberhasilan di masa mendatang."
"Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya." (QS. Al A'raf: 34)
"Maka barang siapa yang bertakwa dan mengadakan perbaikan, tidaklah ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati."(QS.Al-A'raf:35)
sumber : dosenku yang inspiratif Tubagus Nur Ahmad Maulana
Kamis, 05 Desember 2013
Kerja Keras, sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu
Pada saat sesi tanggapan acara Prospek Ekonomi Indonesia 2014 yang
diselenggarakan oleh Komite Ekonomi Nasional, menteri Dahlan Iskan
menyampaikan pesan penting bahwa persoalan yang dihadapi oleh Indonesia
hanya dapat diselesaikan dengan: kerja, kerja dan kerja.
Setuju Pak
Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (At-Taubah [9]: 105)
“Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya. dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.” (QS. Al Mukl [67]: 15)
“Maka apabila kamu telah selesai dari satu urusan maka kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain”. (Al-Insyirah: 7).
disari dari : Tubagus Nur Ahmad Maulana
Setuju Pak
Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (At-Taubah [9]: 105)
“Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya. dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.” (QS. Al Mukl [67]: 15)
“Maka apabila kamu telah selesai dari satu urusan maka kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain”. (Al-Insyirah: 7).
disari dari : Tubagus Nur Ahmad Maulana
Kamis, 14 November 2013
Potret Suami Ideal Dalam Rumah Tangga
Potret Suami Ideal Dalam Rumah Tangga
Menjadi suami dan bapak ideal dalam rumah tangga? Tentu ini dambaan setiap lelaki, khususnya yang beriman kepada Allah Ta’ala dan hari akhir. Dan tentu saja ini tidak mudah kecuali bagi orang-orang yang dimudahkan oleh Allah Ta’ala.
Sosok kepala rumah tangga ideal yang sejati, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam pernah bersabda:
«خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لأَهْلِى»
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik (dalam bergaul)
dengan keluarganya dan aku adalah orang yang paling baik (dalam
bergaul) dengan keluargaku”1.Karena kalau bukan kepada anggota keluarganya seseorang berbuat baik, maka kepada siapa lagi dia akan berbuat baik? Bukankah mereka yang paling berhak mendapatkan kebaikan dan kasih sayang dari suami dan bapak mereka karena kelemahan dan ketergantungan mereka kepadanya?2. Kalau bukan kepada orang-orang yang terdekat dan dicintainya seorang kepala rumah tangga bersabar menghadapi perlakuan buruk, maka kepada siapa lagi dia bersabar?.
Imam al-Munawi berkata: “Dalam hadits ini terdapat argumentasi yang menunjukkan (wajibnya) bergaul dengan baik terhadap istri dan anak-anak, terlebih lagi anak-anak perempuan, (dengan) bersabar menghadapi perlakuan buruk, akhlak kurang sopan dan kelemahan akal mereka, serta (berusaha selalu) menyayangi mereka”3.
Potret Kepala Keluarga Ideal Dalam Al-Qur-an
Allah Ta’ala menggambarkan sosok dan sifat kepala keluarga ideal dalam beberapa ayat al-Qur-an, di antaranya dalam firman-Nya:
{الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ}
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum perempuan, oleh
karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas
sebahagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah
menafkahkan sebagian dari harta mereka” (QS an-Nisaa’: 34).Inilah sosok suami ideal, dialah lelaki yang mampu menjadi pemimpin dalam arti yang sebenarnya bagi istri dan anak-anaknya. Memimpin mereka artinya mengatur urusan mereka, memberikan nafkah untuk kebutuhan hidup mereka, mendidik dan membimbing mereka dalam kebaikan, dengan memerintahkan mereka menunaikan kewajiban-kewajiban dalam agama dan melarang mereka dari hal-hal yang diharamkan dalam Islam, serta meluruskan penyimpangan yang ada pada diri mereka4.
Dalam ayat lain, Allah Ta’ala berfirman:
{وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ
إِسْمَاعِيلَ إِنَّهُ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُولا نَبِيًّا.
وَكَانَ يَأْمُرُ أَهْلَهُ بِالصَّلاةِ وَالزَّكَاةِ وَكَانَ عِنْدَ
رَبِّهِ مَرْضِيًّا}
“Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang
tersebut) di dalam al-Qur’an. Sesungguhnya dia adalah seorang yang
benar janjinya, dan dia adalah seorang rasul dan nabi. Dan dia (selalu)
memerintahkan kepada keluarganya untuk (menunaikan) shalat dan
(membayar) zakat, dan dia adalah seorang yang di ridhoi di sisi Allah” (QS Maryam: 54-55).Inilah potret hamba yang mulia dan kepala rumah tangga ideal, Nabi Ismail ‘alaihissalam, sempurna imannya kepada Allah, shaleh dan kuat dalam menunaikan ketaatan kepada-Nya, sehingga beliau ‘alaihissalam meraih keridhaan-Nya. Tidak cukup sampai di situ, beliau ‘alaihissalam juga selalu membimbing dan memotivasi anggota keluarganya untuk taat kepada Allah, karena mereka yang paling pertama berhak mendapatkan bimbingannya5.
Demukian pula dalam ayat lain, Allah Ta’ala berfirman:
{وَالَّذِينَ يَقُولُونَ
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ
وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا}
“Dan orang-orang yang berkata: “Ya Rabb kami, anugerahkanlah
kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyejuk hati
(kami), dan jadikanlah kami imam (panutan) bagi orang-orang yang
bertakwa” (QS al-Furqaan: 74).Dalam ayat ini Allah Ta’ala memuji hamba-hamba-Nya yang beriman karena mereka selalu mendokan dan mengusahakan kebaikan dalam agama bagi anak-anak dan istri-istri mereka. Inilah makna “qurratul ‘ain” (penyejuk hati) bagi orang-orang yang beriman di dunia dan akhirat6.
Imam Hasan al-Bashri ketika ditanya tentang makna ayat
di atas, beliau berkata: “Allah akan memperlihatkan kepada hambanya yang
beriman pada diri istri, saudara dan orang-orang yang dicintainya
ketaatan (mereka) kepada Allah. Demi Allah, tidak ada sesuatupun yang
lebih menyejukkan pandangan mata (hati) seorang muslim dari pada ketika
dia melihat anak, cucu, saudara dan orang-orang yang dicintainya taat
kepada Allah Ta’ala”7.
Beberapa Sifat Kepala Rumah Tangga Ideal
1. Shalih Dan Taat Beribadah
Keshalehan dan ketakwaan seorang hamba adalah ukuran kemuliaannya di sisi Allah Ta’ala, sebagaimana dalam firman-Nya:
{إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ}
“Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu” (QS al-Hujuraat: 13).Seorang kepala rumah tangga yang selalu taat kepada Allah Ta’ala akan dimudahkan segala urusannya, baik yang berhubungan dengan dirinya sendiri maupun yang berhubungan dengan anggota keluarganya. Allah Ta’ala berfirman:
{وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجاً. وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لا يَحْتَسِبُ}
“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan
memberikan baginya jalan keluar (dalam semua masalah yang dihadapinya),
dan memberinya rezki dari arah yang tidak disangka-sangkanya” (QS. ath-Thalaaq:2-3).Dalam ayat berikutnya Allah berfirman:
{وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْراً}
“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menjadikan baginya kemudahan dalam (semua) urusannya” (QS. ath-Thalaaq:4).
Artinya: Allah Ta’ala akan meringankan dan
memudahkan (semua) urusannya, serta menjadikan baginya jalan keluar dan
solusi yang segera (menyelesaikan masalah yang dihadapinya)8.
Bahkan dengan ketakwaan seorang kepala rumah tangga, dengan menjaga batasan-batasan syariat-Nya, Allah Ta’ala akan memudahkan penjagaan dan taufik-Nya untuk dirinya dan keluarganya, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam:
“Jagalah
(batasan-batasan/syariat) Allah maka Dia akan menjagamu, jagalah
(batasan-batasan/syariat) Allah maka kamu akan mendapati-Nya dihadapanmu”9.
Makna “menjaga (batasan-batasan/syariat) Allah”
adalah menunaikan hak-hak-Nya dengan selalu beribadah kepada-Nya, serta
menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya10. Dan makna “kamu akan mendapati-Nya dihadapanmu”: Dia akan selalu bersamamu dengan selalu memberi pertolongan dan taufik-Nya kepadamu11.
Penjagaan Allah Ta’ala dalam hadits ini juga mencakup penjagaan terhadap anggota keluarga hamba yang bertakwa tersebut12.
2. Bertanggung Jawab Memberi Nafkah Untuk Keluarga
Menafkahi keluarga dengan benar adalah salah satu kewajiban utama seorang kepala keluarga dan dengan inilah di antaranya dia disebut pemimpin bagi anggota keluarganya. Allah Ta’ala berfirman:
{الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ}
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum perempuan, oleh
karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas
sebahagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah
menafkahkan sebagian dari harta mereka” (QS an-Nisaa’: 34).Dalam ayat lain, Allah Ta’ala berfirman:
{وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ}
“Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang ma’ruf” (QS al-Baqarah: 233).Dalam hadits yang shahih, ketika Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam ditanya tentang hak seorang istri atas suaminya, beliau bersabda: “Hendaknya dia memberi (nafkah untuk) makanan bagi istrinya sebagaimana yang dimakannya, memberi (nafkah untuk) pakaian baginya sebagaimana yang dipakainya, tidak memukul wajahnya, tidak mendokan keburukan baginya (mencelanya), dan tidak memboikotnya kecuali di dalam rumah (saja)”13.
Tentu saja maksud pemberian nafkah di sini adalah yang mencukupi dan sesuai dengan kebutuhan, tidak berlebihan dan tidak kurang. Karena termasuk sifat hamba-hamba Allah Ta’ala yang bertakwa adalah mereka selalu mengatur pengeluaran harta mereka agar tidak terlalu boros adan tidak juga kikir. Allah Ta’ala berfirman:
{وَالَّذِينَ إِذَا أَنْفَقُوا لَمْ يُسْرِفُوا وَلَمْ يَقْتُرُوا وَكَانَ بَيْنَ ذَلِكَ قَوَامًا}
“Dan (hamba-hamba Allah yang beriman adalah) orang-orang yang
apabila mereka membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan
tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan mereka) di tengah-tengah
antara yang demikian” (QS al-Furqaan:67).Artinya: mereka tidak mubazir (berlebihan) dalam membelanjakan harta sehingga melebihi kebutuhan, dan (bersamaan dengan itu) mereka juga tidak kikir terhadap keluarga mereka sehingga kurang dalam (menunaikan) hak-hak mereka dan tidak mencukupi (keperluan) mereka, tetapi mereka (bersikap) adil (seimbang) dan moderat (dalam pengeluaran), dan sebaik-baik perkara adalah yang moderat (pertengahan)14.
Ini semua mereka lakukan bukan karena cinta yang berlebihan kepada harta, tapi kerena mereka takut akan pertanggungjawaban harta tersebut di hadapan Allah Ta’ala di hari kiamat kelak. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “Tidak akan bergeser dua telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai dia ditanya (dimintai pertanggungjawaban) tentang umurnya kemana dihabiskannya, tentang ilmunya bagaimana dia mengamalkannya, tentang hartanya; dari mana diperolehnya dan ke mana dibelanjakannya, serta tentang tubuhnya untuk apa digunakannya”15.
3. Memperhatikan Pendidikan Agama Bagi Keluarga
Ini adalah kewajiban utama seorang kepala rumah tangga terhadap anggota keluarganya. Allah Ta’ala berfirman:
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَاراً وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ}
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu” (QS at-Tahriim:6).
Ali bin Abi Thalib radhiallahu’anhu, ketika menafsirkan ayat di atas, beliau berkata: “(Maknanya): Ajarkanlah kebaikan untuk dirimu sendiri dan keluargamu”16.Syaikh Abdurrahman as-Sa’di berkata: “Memelihara diri (dari api neraka) adalah dengan mewajibkan bagi diri sendiri untuk melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, serta bertobat dari semua perbuatan yang menyebabkan kemurkaan dan siksa-Nya. Adapun memelihara istri dan anak-anak (dari api neraka) adalah dengan mendidik dan mengajarkan kepada mereka (syariat Islam), serta memaksa mereka untuk (melaksanakan) perintah Allah. Maka seorang hamba tidak akan selamat (dari siksaan neraka) kecuali jika dia (benar-benar) melaksanakan perintah Allah (dalam ayat ini) pada dirinya sendiri dan pada orang-orang yang dibawa kekuasaan dan tanggung jawabnya”17.
Dalam sebuah hadits shahih, ketika shahabat yang mulia, Malik bin al-Huwairits radhiallahu’anhu dan kaumnya mengunjungi Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam selama dua puluh hari untuk mempelajari al-Qur-an dan sunnah beliau, kemudian Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda kepada mereka: “Pulanglah kepada keluargamu, tinggallah bersama mereka dan ajarkanlah (petunjuk Allah Ta’ala) kepada mereka”18.
4. Pembimbing Dan Motivator
Seorang kepala keluarga adalah pemimpin dalam rumah tangganya, ini berarti dialah yang bertanggung jawab atas semua kebaikan dan keburukan dalam rumah tangganya dan dialah yang punya kekuasaan, dengan izin Allah Ta’ala, untuk membimbing dan memotivasi anggota keluarganya dalam kebaikan dan ketaatan kepada Allah Ta’ala.Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “Ketahuilah, kalian semua adalah pemimpin dan kalian semua akan dimintai pertanggungjawaban tentang apa yang dipimpinnya…seorang suami adalah pemimpin (keluarganya) dan dia akan dimintai pertanggungjawaban tentang mereka”19.
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam mencontohkan sebaik-baik teladan sebagai pembimbing dan motivator. Dalam banyak hadits yang shahih, beliau Shallallahu’alaihi Wasallam selalu memberikan bimbingan yang baik kepada orang-orang yang berbuat salah, sampaipun kepada anak yang masih kecil.
Beliau Shallallahu’alaihi Wasallam pernah melihat seorang anak kecil yang berlaku kurang sopan ketika makan, maka beliau Shallallahu’alaihi Wasallam menegur dan membimbing anak tersebut, beliau Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “Wahai anak kecil, sebutlah nama Allah (ketika hendak makan), makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah (makanan) yang ada di depanmu”20.
Dalam hadits lain, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam pernah melarang cucu beliau, Hasan bin ‘Ali radhiallahu’anhu memakan kurma sedekah, padahal waktu itu Hasan masih kecil, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “Hekh hekh” agar Hasan membuang kurma tersebut, kemudian beliau Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “Apakah kamu tidak mengetahui bahwa kita (Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam dan keturunannya) tidak boleh memakan sedekah?”21.
Imam Ibnu Hajar menyebutkan di antara kandungan hadits ini adalah bolehnya membawa anak kecil ke mesjid dan mendidik mereka dengan adab yang bermanfaat (bagi mereka), serta melarang mereka melakukan sesuatu yang membahayakan mereka sendiri, (yaitu dengan) melakukan hal-hal yang diharamkan (dalam agama), meskipun anak kecil belum dibebani kewajiban syariat, agar mereka terlatih melakukan kebaikan tersebut22.
Memotivasi anggota keluarga dalam kebaikan juga dilakukan dengan mencontohkan dan mengajak anggota keluarga mengerjakan amal-amal kebaikan yang disyariatkan dalam Islam.
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “Semoga Allah merahmati seorang laki-laki yang bangun di malam hari lalu dia melaksanakan shalat (malam), kemudian dia membangunkan istrinya, kalau istrinya enggan maka dia akan memercikkan air pada wajahnya…”23.
Teladan baik yang dicontohkan seorang kepala keluarga kepada anggota keluarganya merupakan sebab, setelah taufik dari Allah Ta’ala untuk memudahkan mereka menerima nasehat dan bimbingannya. Sebaliknya, contoh buruk yang ditampilkannya merupakan sebab besar jatuhnya wibawanya di mata mereka.
Imam Ibnul Jauzi membawakan sebuah ucapan seorang ulama salaf yang terkenal, Ibrahim al-Harbi24. Dari Muqatil bin Muhammad al-’Ataki, beliau berkata: Aku pernah hadir bersama ayah dan saudaraku menemui Abu Ishak Ibrahim al-Harbi, maka beliau bertanya kepada ayahku: “Mereka ini anak-anakmu?”. Ayahku menjawab: “Iya”. (Maka) beliau berkata (kepada ayahku): “Hati-hatilah! Jangan sampai mereka melihatmu melanggar larangan Allah, sehingga (wibawamu) jatuh di mata mereka”25.
5. Bersikap Baik Dan Sabar Dalam Menghadapi Perlakuan Buruk Anggota Keluarganya
Seorang pemimpin keluarga yang bijak tentu mampu memaklumi kekurangan dan kelemahan yang ada pada anggota keluarganya, kemudian bersabar dalam menghadapi dan meluruskannya.Ini termasuk pergaulan baik terhadap keluarga yang diperintahkan dalam firman Allah Ta’ala:
{وَعَاشِرُوهُنَّ
بِالْمَعْرُوفِ فَإِنْ كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا
وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا}
“Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian jika kamu
tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak
menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak” (QS an-Nisaa’: 19).Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “Berwasiatlah untuk berbuat baik kepada kaum wanita, karena sesungguhnya wanita diciptakan dari tulang rusuk (yang bengkok), dan bagian yang paling bengkok dari tulang rusuk adalah yang paling atas, maka jika kamu meluruskannya (berarti) kamu mematahkannya, dan kalau kamu membiarkannya maka dia akan terus bemgkok, maka berwasiatlah (untuk berbuat baik) kepada kaum wanita”26.
Seorang istri bagaimanapun baik sifat asalnya, tetap
saja dia adalah seorang perempuan yang lemah dan asalnya susah untuk
diluruskan, karena diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok, ditambah
lagi dengan kekurangan pada akalnya. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
“إن المرأة خلقت من ضلع لن تستقيم لك على طريقة”
“Sesungguhnya perempuan diciptakan dari tulang rusuk
(yang bengkok), (sehingga) dia tidak bisa terus-menerus (dalam keadaan)
lurus jalan (hidup)nya”27.
Dalam hadits lain Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam menyifati perempuan sebagai:
“…ناقصات عقل ودين”
“…Orang-orang yang kurang (lemah) akal dan agamanya”28.
Maka seorang istri yang demikian keadaannya tentu sangat membutuhkan
bimbingan dan pengarahan dari seorang laki-laki yang memiliki akal,
kekuatan, kesabaran, dan keteguhan pendirian yang melebihi perempuan29. Oleh karena itulah, Allah Ta’ala menjadikan kaum laki-laki sebagai pemimpin dan penegak urusan kaum perempuan.Seorang laki-laki yang beriman tentu akan selalu menggunakan pertimbangan akal sehatnya ketika menghadapi perlakuan kurang baik dari orang lain, untuk kemudian dia berusaha menasehati dan meluruskannya dengan cara yang baik dan bijak, terlebih lagi jika orang tersebut adalah orang yang terdekat dengannya, yaitu istri dan anak-anaknya. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “Janganlah seorang lelaki beriman membenci seorang wanita beriman, kalau dia tidak menyukai satu akhlaknya, maka dia akan meridhai/menyukai akhlaknya yang lain”30.
6. Selalu Mendoakan Kebaikan Bagi Anak Dan Istrinya
Termasuk sifat hamba-hamba Allah Ta’ala yang beriman adalah selalu mendoakan kebaikan bagi dirinya dan anggota keluarganya. Allah Ta’ala berfirman:
{وَالَّذِينَ يَقُولُونَ
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ
وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا}
“Dan orang-orang yang berkata: “Ya Rabb kami, anugerahkanlah
kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyejuk hati
(kami), dan jadikanlah kami imam (panutan) bagi orang-orang yang
bertakwa” (QS al-Furqaan: 74).Dalam hadits yang shahih, ketika Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam menjelaskan tentang kewajiban seorang suami terhadap istrinya, diantaranya: “…Dan tidak mendokan keburukan baginya”31.
Maka kepala keluarga yang ideal tentu akan selalu mengusahakan dan mendoakan kebaikan bagi anggota keluarganya, istri dan anak-anaknya, bahkan inilah yang menjadi sebab terhiburnya hatinya, yaitu ketika menyaksikan orang-orang yang dicintainya selalu menunaikan ketaatan kepada Allah Ta’ala32.
Sumber : http://muslim.or.id/keluarga/potret-suami-ideal-dalam-rumah-tangga.html
Kamis, 05 September 2013
Semarak Pemilihan Umum Gubernur Riau 2013 dan DPRD Provinsi Riau dan Rokan Hulu 2014
Sarana Kampanye Masa Pemilu pemilihan Gubernur Riau 2013 dan Pemilihan Calon Legislatif Tingkat Provinsi Riau dan Kabupaten Rokan Hulu, Calon Gubernur Dari Partai Golkar yaitu Anas Ma'mun No 2 dan Caleg Tingkat Provinsi Riau Masgaul Yunus SH, MH dan Suparman S. Sos , M. Si dan Caleg tingkat Kabupaten Rokan Hulu Abdul Masykur
Semangat Berjuang
Semangat Berjuang
Senin, 01 April 2013
BUDIDAYA JAMBU KRISTAL
Budidaya Jambu Biji Kristal
Budidaya Jambu Biji Kristal
adalah salah satu tanaman buah yang sudah memasyarakat,Jambu Biji Kristal bisa
dibudidayakan di negara kita, Jambu Biji Kristal dipercaya merupakan mutasi
dari residu Muangthai Pak, ditemukan pada tahun 1991 di District Kao Shiung-Taiwan.
Diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1991 oleh Misi Teknik Taiwan yang
bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB). Jambu Biji Kristal
sebetulnya tidak benar-benar nirbiji, jumlah bijinya kurang dari 3% bagian
buah, sepintas Jambu Biji Kristal hampir tidak berbiji.
Di negara kita jambu biji banyak
ragamnya, diantaranya : jambu biji lokal, jambu biji bangkok, jambu biji getas
merah, jambu biji pasar minggu, jambu biji Australia, jambu biji Sukun, dan ada
satu jenis lagi hasil rekayasa genetika jenis jambu biji yang satu ibi unik dan
aneh tapi nyata yaitu Jambu biji daun hijau putih.
Budidaya Jambu Biji Kristalmemang sangat menggiurkan, dan
secara umum struktur Jambu Biji Kristal ini sebagai berikut:
• Tanaman
berbuah sepanjang tahun secara continue
• Produksi
buah JambuBiji Kristal dalam sekali berbuah menghasilkan 15-30 buah, dalam usia
tanam 2 tahun per tanaman bisa menghasilkan 70-80Kg selama 6 bulan
• Bobot
rata-rata buah 500 gram bahkan ada yg mencapai 900 gram
• Bentuk buah
Jambu Biji Kristal simetris sempurna
• Kulit Jambu
Biji Kristal hijau mulus yang dilapisi lilin yang cukup tebal
• Lapisan
lilin membuat buah sulit ditembus hama
• Warna
daging buah putih dengan tekstur renyah saat hampir matang dan empuk saat di
puncak kematangan
• Kadar
kemanisan mencapai 11-12 briks dan kadar air cukup tinggi (Menyegarkan)
• Sosok
tanaman dan daun relatife lebih besar ketimbang jambu biji lain
• Tekstur
daun lebih kaku sehingga Jambu Biji Kristal lebih tahan gangguan kekeringan dan
hama penyakit
• Adaptif
dengan lingkungan.
Budidaya jambu biji masih
terbuka, terutama budidaya jambu biji yang mempunyai varietas baru termasuk
Jambu Biji Kristal. Pasokan Jambu Biji Kristal masih sangat terbatas sedangkan
permintaan sangat banyak, terutama permintaan gerai-gerai dengan harga yang
masih tinggi Rp. 15.000,- s.d. Rp.30.000,-/kg, sedangkan jambu biji merah
sekitar Rp 6.000,-/kg dan buah jambu biji bangkok Rp 3.000,-/kg. Dengan begitu
prospek budidaya Jambu Biji Kristal mempunyai peluang yang sangat cerah kedepanya.
Budidaya Jambu Biji Kristal lebih menguntungkan karena produktivitasnya
tinggi. Perlu di ingat jambu biji sebenarnya sulit untuk bisa dikebunkan secara
komersil, karena produktivitasnya rendah.Jambu tanpa biji sulit berbuah lebat
itu disebabkan biji merupakan penyedia energi untuk pembesaran buah. Ketika
jambu tanpa biji berbuah gampang rontok. Buah Jambu Biji Kristal sebetulnya
tidak benar-benar non biji, ia tetap berbiji akan tetapi jumlahnya sedikit
kurang dari 3% bagian buah.jadi saat berbuah bisa kuat tidak gampang ronyok dan
berbuah lebat.
Cara budidaya
Jambu Biji Kristal
Budidaya Jambu Biji Kristal hampir sama dengan tanaman buah lainya. Budidaya
Jambu Biji Kristal tidak perlu lahan yang luas apabila ingin budidaya Jambu
Biji Kristal, Anda bisa memanfaatkan sisa lahan yang ada disekitar rumah, atau
dengan sistem tabulampot sudah bisa budidaya Jambu Biji Kristal, karena tanaman
tersebut tidak terlalu membutuhka perawatan extra. Dengan tabulampot lebih
praktis dan indah dipandang mata untuk nilai ekonominya nilai jual lebih mahal
diwaktu sedang berbuah.selain itu Anda bisa memetik hasil dari penjualan bibit
cangkok, yang mana dengan penanaman disekitar/sisa halaman rumah, mempermudah
Anda membuat bibit dengan cangkok dengan harga Rp 35.000,-s.d Rp. 50.000,- Anda
bisa meraih untung dua kali lipat dari hasil buah dan bibit.dalam waktu umur 7
bulan sudah bisa dipanen akan tetapi hasil belum terlalu banyak. Ditahun
pertama perpohon bisa mengahsilkan 50 kg. agar pertumbuhan baik diperlukan
pupuk kompos atau pupuk kandang selain pupuk buatan pabrik, dalam per hektar
sebanyak 2 ton pupuk kandang. Bagi Anda yang gemar menanam buah dalam pot
sangat cocok untuk mencoba budidaya jambu biji kristal dalam pot.
Syarat Tumbuh
Iklim
1. Dalam budidaya tanaman jambu biji
kristal angin berperan dalam penyerbukan, namun angin yang kencang dapat
menyebabkan kerontokan pada bunga.
2. Tanaman jambu biji kristal
merupakan tanaman daerah tropis dan dapat tumbuh di daerah sub-tropis dengan
intensitas curah hujan yang diperlukan berkisar antara 1000-2000 mm/tahun dan
merata sepanjang tahun.
3. Tanaman jambu biji kristal
dapat tumbuh berkembang serta berbuah dengan optimal pada suhu sekitar 23-28°C
di siang hari. Kekurangan sinar matahari dapat menyebabkan penurunan hasil atau
kurang sempurna (kerdil), yang ideal musim berbunga dan berbuah pada waktu
musim kemarau yaitu sekitar bulan Juli-September sedang musim buahnya terjadi
bulan Nopember-Februari bersamaan musim penghujan.
4. Kelembaban udara sekeliling cenderung
rendah karena kebanyakan tumbuh di dataran rendah dan sedang. Apabila udara
mempunyai kelembaban yang rendah, berarti udara kering karena miskin uap air. Kondisi
demikian cocok untuk pertumbuhan tanaman jambu biji kristal.
Media Tanam
1. Tanaman jambu biji kristal sebenarnya
dapat tumbuh pada semua jenis tanah.
2. Jambu biji kristal dapat
tumbuh baik pada lahan yang subur dan gembur serta banyak mengandung unsur
nitrogen, bahan organik atau pada tanah yang keadaan liat dan sedikit pasir.
3. Derajat keasaman tanah (pH) tidak
terlalu jauh berbeda dengan tanaman lainnya, yaitu antara 4,5-8,2 dan bila
kurang dari pH tersebut maka perlu dilakukan pengapuran terlebih dahulu.
Ketinggian Tempat
Jambu biji
kristal dapat tumbuh subur pada daerah tropis dengan ketinggian antara 5-1200
mdpl.
Pengolahan Media
Tanam
Sebagai salah satu syarat dalam mempersiapkan lahan kebun buah-buahan
khususnya Jambu biji kristal dipilih tanah yang subur, banyak mengandung unsur
nitrogen, meskipun pada daerah perbukitan tetapi tanahnya subur, dilakukan
dengan cara membuat sengkedan (teras) pada bagian yang curam, kemudian untuk
menggemburkan tanah perlu di bajak atau cukup dicangkul dengan kedalaman
sekitar 30 cm secara merata. Selanjutnya diberi pupuk kandang dengan dosis 40
kg/m persegi, kemudian dibuatkan bedengan dengan ukuran 1,20 m yang panjangnya
disesuaikan dengan ukuran yang diperlukan.]
Untuk penanaman dalam pot gunakan media tanam tanah, pupuk kandang, dan
sekam yang sudah menjadi arang dengan perbandingan 1:2:2, sebelum pot diisi
dengan media tanam usahakan dasar pot dikasih kerikil/batu apung/busa agar air
bisa cepat jatuh saat penyiraman berlebihan atau pada musim hujan, sehingga
media tanam tidak becek.
Pemeliharaan
Tanaman
Meskipun penanaman jambu biji kristal mampu tumbuh dan menghasilkan tanpa
perlu diperhatikan keadaan tanah dan cuaca yang mempengaruhinya tetapi akan
lebih baik apabila keberadaannya diperhatikan, karena tanaman yang diperhatikan
dengan baik akan memberikan imbalan hasil yang memuaskan.
Penjarangan dan
Penyulaman
Karena kondisi tanah telah gembur dan mudah tanaman lain akan tumbuh
kembali terutama Gulma (tanaman pengganggu), seperti rumput-rumputan dan harus
disiangi sampai radius 1,5-2 m sekeliling tanaman. Apabila bibit tidak tumbuh
dengan baik segera dilakukan penggantian dengan bibit cadangan. Dan apabila
tumbuh tanaman terlalu jauh jaraknya maka perlu dilakukan penyulaman dan
sebaliknya apabila tumbuhnya sangat berdekatan lakukan penjarangan.
Penyiangan
Selama 2 minggu setelah bibit yang berasal dari cangkokan/okulasi ditanam
di lahan perlu penyiangan dilakukan hanya pada batang dahan tua (warna coklat)
dengan dahan muda (warna hijau) dan apabila buah terlalu banyak, tunas yang ada
dalam satu ranting bisa dikurangi, dengan dikuranginya tunas yang tidak
diperlukan akan berakibat buah menjadi besar dan menjadi manis rasanya. Khusus
jambu non biji dengan membatasi percabangan buahnya maksimal 3 buah setelah
panjang 30-50 cm dilakukan pangkasan, dan setelah tumbuh cabang tersier segera
dilenturkan ke arah mendatar, guna untuk merangsang tunas bunga dan buah yang
akan tumbuh.
Pembubunan
Supaya tanah tetap gembur dan subur pada lokasi penanaman jambu biji
kristal perlu dilakukan pembalikan dan penggemburan tanah supaya tetap dalam
keadaan lunak, dilakukan setiap 1 bulan sekali hingga tanaman bisa dianggap
telah kuat betul.
Perempalan
Agar tanaman jambu biji kristal mendapatkan tajuk yang rimbun, setelah
tanaman berumur 2 tahun segera dilakukan perempelan/pemangkasan pada ujung
cabang-cabangnya. Disamping untuk memperoleh tajuk yang seimbang juga berguna
memberi bentuk tanaman, juga memperbanyak dan mengatur produksi agar tanaman
tetap terpelihara dan pemangkasan juga perlu dilakukan setelah setiap kali
jambu biji kristal dipanen, dengan harapan agar muncul tajuk-tajuk baru sebagai
tempat munculnya bunga baru dengan hasil lebih meningkat atau tetap stabil
keberadaannya.
Pemupukan
Untuk menjaga
agar kesuburan lahan tanaman jambu biji kristal tetap stabil perlu diberikan
pupuk secara berkala dengan aturan:
• Pada tahun 0-1 umur
penanaman bibit diberikan pada setiap pohon dengan campuran 40 kg pupuk
kandang, 50 kg TSP, 100 gram Urea dan 20 gram ZK dengan cara ditaburkan
disekeliling pohon atau dengan jalan menggali di sekeliling pohon sedalam 30 cm
dan lebar antara 40-50 cm, kemudian masukkan campuran tersebut dan tutup
kembali dengan tanah galian sebelumnya.
• Pemupukan tanaman umur 1-3
tahun. Pemupukan dilakukan dengan NPK 250 gram/pohon, dan TSP 250 gram/pohon,
dan seterusnya cara seperti ini dilakukan setiap 3 bulan sekali dengan TSP dan
NPK dengan takaran sama.
• Pemupukan tanaman umur 3
tahun keatas, Kalau pertumbuhan tanaman kurang sempurna, terutama terlihat pada
pertumbuhan tunas hasil pemangkasan ranting, berarti selain TSP dan NPK dengan
ukuran yang sama tanaman memerlukan pupuk kandang sebanyak 2 kaleng minyak per
pohon.
Cara pemupukan dilakukan dengan membuat torakan yang mengelilingi tanaman
persis di bawah ujung tajuk dengan kedalaman sekitar 30-40 cm dan pupuk segera
di tanam dalam torakan tersebut dan ditutup kembali dengan bekas galian
terdahulu.
Pengairan dan
Penyiraman
Selama dua minggu pertama setelah bibit yang berasal dari cangkokan atau
okulasi ditanam, penyiraman dilakukan sebanyak dua kali sehari, pagi dan sore. Dan
minggu-minggu berikutnya penyiraman dapat dikurangi menjadi satu kali sehari.
Apabila tanaman jambu biji kristal telah tumbuh benar-benar kuat frekuensi
penyiraman bisa dikurangi lagi yang dapat dilakukan saat-saat diperlukan saja. Dan
bila turun hujan terlalu lebat diusahakan agar sekeliling tanaman tidak
tegenang air dengan cara membuat lubang saluran untuk mengalirkan air. Sebaliknya
pada musim kemarau tanah kelihatan merekah maka diperlukan penyiraman dengan
menggunakan pompa air 3 PK untuk lahan seluas kurang lebih 3000 m2 dan
dilakukan sehari sekali tiap sore hari.
Waktu
Penyemprotan Pestisida
Guna menjaga kemungkinan tumbuhnya penyakit atau hama yang ditimbulkan baik
karena kondisi cuaca dan juga dari hewan-hewan perusak, maka perlu dilakukan
penyemprotan pestisida, disamping itu penyemprotan dilakukan dengan fungisida,
selain itu juga digunakan insektisida guna memberantas lalat buah dan kutu daun
disemprot 2x seminggu dan setelah sebulan sebelum panen penyemprotan
dihentikan.
Hama dan Penyakit
Hama
Ulat daun
(trabala pallida)
Pengendalian:
dengan menggunakan pestisida yang sesuai.
Ulat keket (Ploneta diducta)
Pengendalian: sama dengan ulat daun.
Semut dan tikus
Pengendalian: dengan penyemprotan dengan fungisida yang
sesuai.
Kalong dan Bajing
Keberadaan hama
ini dipengaruhi faktor lingkungan baik lingkungan biotik maupun abiotik. Yang
termasuk faktor biotik seperti persediaan makanan, Pengendalian: dengan
menggunakan musuh secara alami.
Ulat putih
Gejala: buah
menjadi berwarna putih hitam, Pengendalian: dilakukan penyemprotan dengan
insektisida yang sesuai sebanyak 2 kali seminggu hingga satu bulan sebelum
panen penyemprotan dihentikan.
Ulat penggerek
batang (Indrabela sp)
Gejala: membuat kulit kayu dan mampu membuat lobang
sepanjang 30 cm; Pengendalian: sama dengan ulat putih.
Ulat jengkal (Berta chrysolineate)
Ulat pemakan daun muda, berbentuk seperti tangkai daun
berwarna cokelat dan beruas-ruas Gejala: pinggiran daun menjadi kering,
keriting berwarna cokelat kuning. Pengendalian: sama dengan ulat putih.
Penyakit
Penyakit karena ganggang (Cihephaleusos Vieccons)
Menyerang daun tua dan muncul
pada musim hujan. Gejala: adanya bercakbercak kecil dibagian atas daun disertai
serat-serat halus berwarna jingga yang merupakan kumpulan sporanya.
Pengendalian: dengan menyempotakan fungisida yang sesuai.
Jamur Ceroospora psidil , Jamur karat poccinia psidil, Jamur
allola psidil
Gejala: bercak pada daun berwarna
hitam. Pengendalian: dengan menyempotakan fungisida yang sesuai.
Penyakit karena cendawan (jamur) Rigidoporus Lignosus
Gejala: rizom berwarna putih yang
menempel pada akar dan apabila akar yang kena dikupas akan nampak warna
kecoklatan. Pengendalian: dengan menyempotakan fungisida yang sesuai.
Gulma
Segala macam tumbuhan pengganggu tanaman jambu biji kristal
yang berbentuk rerumputan yang berada disekitar tanaman jambu biji kristalyang
mengganggu pertumbuhan dan perkembangan bibit tanaman, oleh sebab itu perlu
dilakukan penyiangan secara rutin.
Panen
Ciri dan Umur Panen
Buah jambu biji kristal umumnya
pada umur 2-3 tahun akan mulai berbuah, berbeda dengan jambu yang pembibitannya
dilakukan dengan cangkok/stek umur akan lebih cepat kurang lebih 6 bulan sudah
bisa buah, jambu biji kristal yang telah matang dengan ciri-ciri melihat warna
yang disesuikan dengan jenis jambu biji kristal yang ditanam dan juga dengan
mencium baunya serta yang terakhir dengan merasakan jambu biji yang sudah masak
dibandingkan dengan jambu yang masih hijau dan belum masak, dapat dipastikan
bahwa pemanenan dilakukan setelah jambu bewarna hijau pekat menjadi muda ke
putih-putihan dalam kondisi ini maka jambu telah siap dipanen.
Cara Panen
Cara pemanenan yang terbaik
adalah dipetik beserta tangkainya, yang sudah matang (hanya yang sudah masak)
sekaligus melakukan pemangkasan pohon agar tidak menjadi rusak, waktunya
setelah 4 bulan umur buah kemudian dimasukkan ke dalam keranjang yang dibawa
oleh pemetik dan setelah penuh diturunkan dengan tali yang telah disiapkan
sebelumnya, hingga pemanenan selesai dilakukan. Pemangkasan dilakukan sekaligus
panen supaya dapat bertunas kembali dengan baik dengan harapan dapat cepat
berbuah kembali.
Prakiraan Produksi
Apabila penanganan dan
pemeliharaan semenjak pembibitan hingga panen dilakukan secara baik dan benar
serta memenuhi aturan yang ada maka dapat diperkirakan mendapatkan hasil yang
diharapkan. Pada penanaman 400 pohon setelah 2-3 bulan dari pohon cangkokan
setelah tanam sudah mulai berbunga dan 6 bulan sudah mulai dipanen, pemanenan
dilakukan setiap 4 hari sekali dengan hasil setiap panenan seberat 100 kg buah
jambu.
Pemasaran Jambu Biji Kristal
Dengan masih sedikitnya yang
budidaya Jambu Biji Kristal maka peluang penjualan terbuka lebar Anda bisa
menjual ke gerai-gerai, pasar tradisional, pengepul, tengkulak bahkan penjual
buah keliling, stok akan buah Jambu Biji Kristal kekurangan.
Asumsi dari budidaya Jambu Biji Kristal per tahun:
• Jual
bibit cangkok, induk bagus bisa dicangok minimal 10 cangkoan, dengan harga
bibit cangkok @ Rp. 35.000,- hasil yang didapat Rp. 35.000,- X 10 = Rp.
350.000,- /pohon Kalau Anda punya induk bagus lebih dari 1 maka tinggal
mengalikanya.
• Buah dengan
50 pohon, usia pohon 1 tahun @ 50 kg harga Rp. 15.000,-50kg X 50 X Rp.
15.000.00 = Rp. 37.500.000,-
Biaya:
• Bibit Rp.
35.000,- X 50 = Rp. 1.750.000,-
• Pupuk kandang Rp . 250.000,-
• Tenaga Rp. 5.000.000,-
• Total biaya selama 1 tahun Rp
7.000.000,-
Keuntungan yang
didapat dengan 50 pohon selama 1 tahun:
• Rp 37.500.000,- dikurangi Rp
7.000.000,00 = Rp. 30.500.000,-
(saya sendiri mengembangkan bibit Jambu Biji Kristal hasil sambungan)
menurut penelitian bibit hasil sambungan akan lebih unggul, dikarenakan batang
bawah berasal dari biji artinya akar akan lebih baik, lebih kuat, dan lebih
subur dibandingkan dengan bibit cangkokan.
SUMBER : http://mangtolib.blogspot.com/2011/07/budidaya-jambu-biji-kristal.html
Selasa, 26 Maret 2013
Rabu, 20 Februari 2013
Tradisi sunat rosul di Kota Tengah
Senin, 18 Februari 2013
Belajar Budidaya Buah Jambu Kristal dengan Ahlinya
memanfaatkan waktu muda untuk banyak belajar dari lingkungan yang ada.
Minggu, 10 Februari 2013
Langganan:
Postingan (Atom)