selamat
Hari Jadi 12-12-13""M4DR1T"" “Ya Tuhanku, anugerahkanlah aku ilham
untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku
dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku mengerjakan kebajikan yang
Engkau ridai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan
hamba-hamba-Mu yang saleh. (Q.S. an-Naml [27]: 19)
Selamat datang di halaman kehidupan Muhammad Ilham Tonang Al-Mantiq. Ini adalah catatan perjalanan hidup Muhammad Ilham.
Rabu, 11 Desember 2013
istiqomah dalam segala hal
Istiqamah dalam ibadah:
Sikap istiqamah adalah pertemuan antara sabar dan syukur, antara futtuwah (kstaria, gentlemen) dan gairah. Rasulullah SAW senang dengan seorang hamba yang istiqamah dalam hal kebaikan daripada ia melakukan perbuatan amal yang begitu banyak tetapi hanya sekali saja. Setelah itu, ia tinggalkan amalannya setelah ia mendapatkan apa yang diinginkannya.
Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda : “Amalan yang lebih dicintai Allah adalah amalan yang terus-menerus dilakukan walaupun sedikit.” (HR Bukhari dan Muslim, dengan lafazh Muslim)
Pentingnya sikap istiqamah/konsisten dalam bekerja:
Istiqamah adalah sikap konsisten dan terus menerus dalam menjalani usaha demi tercapainya suatu tujuan. Dengan memiliki sikap istiqamah seseorang tidak akan kehilangan arah tujuan, tidak mudah terpengaruh, dan tidak mudah patah semangat. Dengan istiqamah, cita-cita akan mudah tercapai, sebab orang yang memiliki sikap istiqamah tidak akan berhenti berusaha atau berputus asa. Sedikit demi sedikit asalkan terus dilakukan, setapak demi setapak asalkan tetap melangkah dan berjalan. Syair arab menyebutkan:
"Sekira engkau beristiqamah, maka Allah akan mentakdirkan bagimu keberhasilan di masa mendatang."
"Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya." (QS. Al A'raf: 34)
"Maka barang siapa yang bertakwa dan mengadakan perbaikan, tidaklah ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati."(QS.Al-A'raf:35)
sumber : dosenku yang inspiratif Tubagus Nur Ahmad Maulana
Sikap istiqamah adalah pertemuan antara sabar dan syukur, antara futtuwah (kstaria, gentlemen) dan gairah. Rasulullah SAW senang dengan seorang hamba yang istiqamah dalam hal kebaikan daripada ia melakukan perbuatan amal yang begitu banyak tetapi hanya sekali saja. Setelah itu, ia tinggalkan amalannya setelah ia mendapatkan apa yang diinginkannya.
Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda : “Amalan yang lebih dicintai Allah adalah amalan yang terus-menerus dilakukan walaupun sedikit.” (HR Bukhari dan Muslim, dengan lafazh Muslim)
Pentingnya sikap istiqamah/konsisten dalam bekerja:
Istiqamah adalah sikap konsisten dan terus menerus dalam menjalani usaha demi tercapainya suatu tujuan. Dengan memiliki sikap istiqamah seseorang tidak akan kehilangan arah tujuan, tidak mudah terpengaruh, dan tidak mudah patah semangat. Dengan istiqamah, cita-cita akan mudah tercapai, sebab orang yang memiliki sikap istiqamah tidak akan berhenti berusaha atau berputus asa. Sedikit demi sedikit asalkan terus dilakukan, setapak demi setapak asalkan tetap melangkah dan berjalan. Syair arab menyebutkan:
"Sekira engkau beristiqamah, maka Allah akan mentakdirkan bagimu keberhasilan di masa mendatang."
"Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya." (QS. Al A'raf: 34)
"Maka barang siapa yang bertakwa dan mengadakan perbaikan, tidaklah ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati."(QS.Al-A'raf:35)
sumber : dosenku yang inspiratif Tubagus Nur Ahmad Maulana
Kamis, 05 Desember 2013
Kerja Keras, sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu
Pada saat sesi tanggapan acara Prospek Ekonomi Indonesia 2014 yang
diselenggarakan oleh Komite Ekonomi Nasional, menteri Dahlan Iskan
menyampaikan pesan penting bahwa persoalan yang dihadapi oleh Indonesia
hanya dapat diselesaikan dengan: kerja, kerja dan kerja.
Setuju Pak
Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (At-Taubah [9]: 105)
“Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya. dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.” (QS. Al Mukl [67]: 15)
“Maka apabila kamu telah selesai dari satu urusan maka kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain”. (Al-Insyirah: 7).
disari dari : Tubagus Nur Ahmad Maulana
Setuju Pak
Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (At-Taubah [9]: 105)
“Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya. dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.” (QS. Al Mukl [67]: 15)
“Maka apabila kamu telah selesai dari satu urusan maka kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain”. (Al-Insyirah: 7).
disari dari : Tubagus Nur Ahmad Maulana
Langganan:
Postingan (Atom)